Bayi di bawah lima tahun rentan terkena berbagai macam penyakit, sebagian besar anak belum bisa mengungkapkan keluhan apa yang dirasakannya. Untuk itu orangtua harus cermat memperhatikan gejala apa yang biasa dialami oleh anak balita.
Demam memang bukan selalu tanda adanya penyakit. Demam merupakan tanda bahwa sistem daya tahan tubuh sedang bertempur melawan bibit penyakit yang sedang menyerang tubuh. Namun, untuk beberapa kasus, balita yang demam harus dilarikan ke rumah sakit.
1. Bila bayi berusia di bawah 6 bulan mengalami peningkatan suhu tubuh, maka dia harus langsung dibawa ke dokter anak. Untuk anak yang sudah berumur dua tahun, Anda harus langsung membawanya ke dokter bila dia mengalami masalah atau keluhan, misalnya dia tidak dapat menundukkan kepalanya ke arah dada –salah satu tanda anak yang terserang radang selaput otak.
2. Bila anak demam, lalu dia menjadi banyak menangis atau sering menggerak-gerakkan kakinya dan urinnya lebih kental dari biasanya, bisa jadi dia menderita infeksi saluran kemih. Periksakanlah segera urinnya ke laboratorium.
3. Bila di hari ketiga anak masih demam dan belum tahu apa penyebabnya, maka dia harus diperiksa oleh dokter. Selain flu, penyebab demam biasanya adalah infeksi pada telinga bagian tengah, paru-paru atau saluran kemihnya. Untuk anak-anak di daerah tropis, penyebab demam lain yang harus diwaspadai adalah demam berdarah.
Setidaknya ada 10 gejala penyakit yang biasa atau umum dialami oleh balita.
1. Batuk-batuk
Penyebab yang paling umum dari kondisi ini kemungkinan selesma, atau dikenal juga sebagai infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Selain itu ada juga penyebab lainnya seperti lendir dari hidung yang mengalir ke tenggorokan, asma, bronkiolitis, batuk rejan atau pneumonia.
2. Diare
Balita yang mengalami diare umumnya memiliki kotoran yang encer dan berair. Diare ini bisa disebabkan oleh gastroenteritis, alergi atau tidak bisa menoleransi suatu makanan. Pada bayi di bawah usia 3 tahun (batita) terkadang diare disebabkan oleh sistem pencernaan yang belum sempurna.
3. Sulit bernapas
Gangguan ini umumnya terjadi pada bayi karena saluran udara yang dimilikinya masih kecil. Namun ada juga beberapa kondisi yang bisa menyebabkan bayi sulit bernapas, sepert asma, bronkiolitis atau pneumonia.
4. Sakit telinga
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh adanya infeksi pada telinga bagian tengah dan luar. Pada umumnya balita yang mengalami sakit telinga akan sering kali menarik-narik telinganya.
5. Menangis berlebihan
Penyebab medis yang bisa menyebabkan bayi menangis berlebihan adalah kondisi yang mengakibatkan sakit perut, nyeri pada tulang atau adanya infeksi tulang. Secara umum bayi yang sakit cenderung akan diam dan tidak rewel.
6. Demam
Pada umumnya demam merupakan pertanda terjadinya infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Usaha pertama yang dilakukan jika bayi demam tinggi adalah memberinya obat penurun demam, karena demam yang terlalu tinggi bisa menyebabkan kejang.
7. Kejang (konvulsi)
Balita yang kejang adalah suatu kondisi menakutkan bagi orangtua. Namun, jika kejang terjadi akibat demam tinggi biasanya jarang berbahaya. Penyebab lain dari balita yang kejang adalah epilepsi dan kejang hari kelima, yaitu kejang tanpa ada alasan yang khusus pada bayi yang baru lahir dalam keadaan sehat.
8. Ruam
Ruam yang timbul pada balita disebabkan oleh banyak hal, sepert penyakit infeksi, alergi, eksim dan juga infeksi kulit.
9. Sakit perut
Terdapat berbagai hal yang bisa memicu sakit perut pada balita, salah satu penyebab yang paling umum adalah sembelit (konstipasi) atau susah buang air besar. Sakit perut yang dialami juga bisa disebabkan oleh gastroenteritis dan juga rasa cemas berlebihan yang dialami si kecil. Jika sakit perutnya tergolong parah, maka segera konsultasikan ke dokter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar