Ini cerpen murni buatanku Haikal.
Konon Syekh Abu Dhabir mengembara di suatu kota yang tak bernama. Dia berjalan dan kelelahan, Syekh Abu Dhabir berhenti sejenak di sebuah tempat lokalisasi yang tak terkenal karena tarif yang murah. Tanpa pikir panjang, Syekh Abu Dhabir merogoh kocek Rp. 50.000,-. "Asu, kirik, Mbalon 20ribu, jus 10ribu, nasi kebuli 10ribu. Tinggal 10ribu uang ane, Boros banget ane", pikir Syekh Abu Dhabir.Beliau melanjutkan perjalanan ke tujuan. Karena dulu gurunya berpesan, "carilah suatu kata-kata mutiara yang berguna untuk nusa dan bangsamu Syekh Abu Dhabir". Karena dengan kata-kata tersebut akan timbul suatu sifat yang bijaksana dan kebanggan seperti ibaratnya membuat Keris Mpu gandring yang sudah terkenal sepanjang masa.
Lama kemudian Syekh Abu Dhabir sampai tujuan, yaitu kota bernama soerabaja, kota tujuan dimana Syekh Abu Dhabir harus mencari suatu tujuannya. Melewati tuguh pahlawan, sampai ke tambaksari. Masih belum ketemu juga. Sampai beliau kelaparan, karena uang tinggal 10ribu. Syekh Abu Dhabir pergi ke pasar turi soerabaja. Disana Syekh Abu Dhabir menemukan orang jualan nasi pecel yang dipincuk. Karena penasaran, beliau Syekh Abu Dhabir bertanya kepada penjual. Wahai pedagang pecel pincuk, Nama ente sapa ?", kata Syekh Abu Dhabir. Si penjual berkata, "Nama Ane Joe, syekh sendiri sapa?". "Ane Syekh Abu Dhabir, seorang pengelana dari kota berisik (yang sekarang dikenal dengan nama Gresik), jual pecel ini kenapa di pincuk, koq ente bahlul gak pake piring. "Begini Syekh, piring mahal 20ribuan. Pake pincuk kan murah, jadi jual pecelnya murah 10ribu bang." Syekh Abu Dhabir dalam hati, "ini penjual longor, masa' piring dimakan ma yang beli..ya sudahlah mungkin orang sini rada pilek otaknya".
Sesudah beliau membayar, Syekh Abu Dhabir akhirnya mendapatkan kata-kata mutiara yang tepat. Dengan nama penjual JOE, dan PINCUK. PIN dipisah CUK. PIN yang dipake abang JOE bertuliskan nomor 1, yang bahasa inggrisnya nomor satu adalah ONE. Jadi JOE PIN CUK,menjadi JOE ONE CUK dengan kata JUANCUK=JANCUK (Dan akhirnya kata-kata tersebut menjadi legenda dan dipakai oleh sebagian orang untuk sapaan konco-konco kentel jawa timur, yaitu JANCUK)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar